Mereka Menjegal Cita-Cita Peradapan Islam
“Petarungan pemikirian-yakni pelurusan pemikiran yang menyimpang dan konsep-konsep yang tidak benar-harus diberi prioritas dan didahulukan atas perkara lain.Hal ini dapat digolongkan sebagai “perang besar” dengan al-Qur’an sebagai senjatanya….”(Syaikh Yusuf Al Qaradhawi dalam Fiqh Al – Aulawiyaat,1995)
Maret 2008, Belanda menjadi sorotan dunia akibat penayangan film Fitna garapan Geert Wilders, anggota Parlemen Belanda dari partai sayap kanan, Freedom Party.
Film berdurasi 17 menit yang membakar perasaan umat Islam sedunia itu ditayangkan pertama kali pada Kamis ( 27/03).Dalam film itu, Wilders menggambarkan al-Qur’an sebagai Kitab Suci yang mendorong kekerasaan dan betrsifat rasis.Ia bahkan menyamakan al Qur’an dengan Mein Kampf, karya Adolf Hitler.
Pemerintah Belanda sendiri sejak awal mengecam film tersebut.”Film itu menyamakan Islam dengan kekerasan.Kami menolaknya,”tegas wakil pemerintah Negeri Kincir Angin ini pasca penayangan film Fitna.Kecaman serupa datang dari Eropa.Dalam siaran persnya, Uni Eropa menegaskan bahwa film itu tak punya nilai bagi dialog antaragama.Uni Eropa dan negara-negara anggotanya, demikian bunyi pernyataan itu, memang mendukung prinsip kebebasan berekspresi, tapi harus didasari semangat untuk menghormati agama dan keyakinan lain.
Reaksi dari dunia Islam, bisa dibayangkan, sangat keras, termasuk di Indonesia.Demo-meski dalam skala kecil-terjadi di sejumlah titik seperti di Jakarta dan Medan( Sumatera Utara ).Pagarkonjen Belanda di Medan bahkan sempat dirusak.Disaat yang sama, paracendikiawan Muslim ramai-ramai mengingatkan masyrakat agar menghindri aksi anarkis.
Fitna bukanah fitnah pertama.Sebelumnya, ada Salman Rushdie yang menghuja t Islam lewat novelnya Ayat-ayat Setan.Beberapa waktu lalau, kasus karikatur Nabii dipublikasikan oleh harian Denmark Iylland- Posten telah mengguncang dunia, yang berujung pada kecaman, protes, bahkan boikot terhadap produk Denmark.
Sejarah fitnah dn hujatan terhadap Islam akan berderet panjang jika dirujuk hingga awal kemunculan Islam.Tapi semua itu tak punya nyali dan gigi di hadapan sunnatullah kemenangan agama ini.”Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut( tipu daya) mereka, tetapi Allah( justru)menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya.”( As-Saff;61:8)
Yahudi dan Nasrani
Dalam proses kebangkitan Islam, akan selalu ada musuh.Karenanya, kaum Muslim perlu mengenal karakter musuh agar bisa selamat dari telikunagan dan tikaman mereka, baik yang kasat mata maupun yang menyerang di balik selimut.
Dalam konstek iini, pihak pertama dan utama yang tidak rela dengan tegaknya peradaban Islam, siapa lagi kalu bukan Yahudi dan Nasrani.Allah SWT berfirman “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka.Katakanlah:’Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk ( yang benar ).’Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindng dan penolong bagimu,”( al Baqarah [2]:120).
Permusuhan itu diwujudkan bukan hanya dalam bentuk pemurtadan dan kristenisasi seperti kerap terjadi dikantong-kantong Muslim.Yang jauh lebih berbahaya adalah bagaimana mengubah kebiasaan dan perilaku kaum Muslin agar sesuai dengan tradsi dan kebiasaan Yahudi dan Nasrani.
Dalam pidato pembukaan Yahudi di Yerussalem, Samuel Zwemmer, ketua Asosiasi Yahudi Internasional, menytakan bahwa yang trerpenting bukan membuat umat Islam keluar dari agamanya, tapi bagaimana mereka di jauhkan dari pegangan hidup mereka, yakni al-Qura’an dan sunnah.
Dan itulah yang terjadi.Begitu banyak tradisi dan kebiasaan Yahudi dan Nasrani yang diikuti oleh umat Islam, sadar atau tidak.Mulai dari valentine Day, perayaan natal bersama, pesta ulang tahun, mode pakaian yang menyingkap aurat, dan berbagai tradisi lainnya yang bertentangan dengan Islam.Sabda Rasulullah SAW, 15 abab silam,”Kalian betul betul pasti akan mengikuti tradisi-tradisi orang sebelum kalian, bahkan walaupun mereka masuk dalam lubang biawak, kalian pasti akan mengikutinya.”Para sahabat bertanya,”(Apakah) mereka( yang dimaksud adalah) Yahudi dan Nasrani?”Rasul SAW menjawab,”Maka siapa lagi?’( Riwayat Muslim).
Strategi infiltrasi dan pengaburan inilah yang tengah di tempuh oleh kalangan non-Muslim dalam menyerang kaum muslimin.Ini lebih berbahaya, karena umat Islam tidak menyadari adanya serangan itu.
Lebih parahnya lagi, Yahudi dan Nasrani telah sukses membina para pembebek dan pengekor bagi berbagai ideologi dan pemikiran mereka.Siapakah mereka?
@
Tagged @ Para Penjagal
0 comments:
Post a Comment - Kembali ke Konten