Pencalonan Avigdor Lieberman sebagai Menteri Luar Negeri kabinet Benjamin Netanyahu, yang akan menjadi perdana menteri Israel yang baru mengguncang bukan hanya negara-negara Arab, tapi juga AS dan Eropa. Lieberman, Yahudi Rusia yang memimpin partai ultra nasionalisYisrael Beitenu dianggap sebagai ancaman karena sikapnya yang rasis dan anti perdamaian dengan Palestina.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Javier Solana sudah mengancam akan mempertimbangkan kembali hubungan UE dengan Israel jika rezim Zionis Israel yang baru tidak menunjukkan dukungannya atas pembentukan negara Palestina merdeka.
Duta Besar Mesir untuk Israel, Yasser Rida mengancam akan memboikot acara peringatan 30 tahun hubungan Israel-Mesir sebagai protes atas dipilihnya Lieberman sebagai menlu Israel. Seorang pejabat senior di Israel mengatakan, Mesir tidak senang dengan Lieberman karena Lieberman pernah mengancam akan membom bendungan Aswan. Sementara Menlu Mesir, Ahmed Abul-Gheit dalam kunjungannya ke Brussel hari Senin kemarin, dengan terus terang mengatakan bahwa Lieberman adalah ancaman bagi proses perdamaian.
Lieberman adalah salah satu tokoh Yahudi Israel yang menolak solusi dua negara. Ia bahkan pernah melontarkan pernyataan rasis dengan menyerukan agar orang-orang Arab diusir dari Israel.
Tokoh Yahudi Amerika, Anne Roiphe juga mengkritik penjukkan Lieberman. Ia bahkan menyamakan popularitas Lieberman yang dikenal dengan keburukannya dengan tokoh fasis Mussolini. "Kami di Amerika sini sedang menunggu sebuah pemerintah di Yerusalem, sebagian besar dari kami berharap pemerintahan yang terbentuk tidak mengenyampingkan proses perdamaian, tidak menolak solusi dua negara dan tidak merusak harapan kami pada presiden baru kami (Obama)," tulis Roiphe.
Di AS sendiri, penunjukkan Lieberman sebagai Menlu Israel menjadi perbincangan serius. Ini tak lepas keberadaan lobi-lobi Yahudi di AS yang sangat kuat pengaruhnya pada kebijakan-kebijakan pemerintah AS. Wartawan investigasi kawakan asal AS, Robert Fisk dalam artikelnya yang dimuat di surat kabar The Independent mengatakan, dengan terpilihnya Netanyahu sebagai perdana menteri dan Lieberman sebagai Menlu, Barat akan melihat "wajah asli" Israel.
Fisk menilai, meski tidak senang dengan sosok Lieberman, AS tidak akan berkutik untuk menggunakan pengaruhnya guna menggagalkan penunjukkan Lieberman sebagai Menlu Israel. Di AS, kata Fisk, ada AIPAC-lembaga lobi Yahudi paling berpengaruh di AS-yang akan membela Lieberman dan bisa memaksa Menlu AS Madam Hillary Clinton untuk memberi sambutan hangat pada Lieberman jika berkunjung ke AS.
Seorang staff Kongres mengungkapkan kekhawatiran AS terhadap Lieberman. Dipilihnya Lieberman sebagai Menlu Israel, kata sumber itu, akan membuat kerja departemen luar negeri AS jadi tambah berat dan anggota Kongres juga tidak terlalu berminat untuk bertemu atau mendengar berita tentang Lieberman.
"Ada kekhawatiran terhadap Lieberman, bahkan di kalangan anggota Kongres yang selama ini pro-Israel," ujar sumber tadi.
Sumber lainnya di pemerintahan AS mengakui bahwa hubungan AS-Israel sudah sedemikian dalam sehingga AS sangat tergantung pada sosok-sosok pimpinan di pemerintahan Israel. Sikap Leiberman yang kontroversial dianggap bertentangan dengan nilai-nilai yang diusung AS dalam masalah Timur Tengah, sehingga akan mempersulit posisi AS.
Meski demikian, organisasi-organisasi Yahudi pro-Israel di AS seperti Israel Project dan Zionist Organization of America menyatakan dukungannya pada Lieberman. Kelompok-kelompok ini meminta agar jangan berprasangka buruk dulu terhadap Lieberman.
Tapi Robert Fisk dalam artikelnya menegaskan, dengan terplihnya Lieberman sebagai Menlu Israel, perdamaian di Timur Tengah cuma khayalan. Apalagi dengan kuatnya pengaruh lobi Yahudi di AS. Ini terbukti ketika lobi Yahudi di AS berhasil menggagalkan penunjukkan Charles Freeman sebagai ketua Dewan Intelejen Nasional dan pemerintahan Obama tidak bisa berbuat apa-apa. (ln/JP/ICH)
@
Tagged @ International
0 comments:
Post a Comment - Kembali ke Konten