Jahil Menjahili di Jaman Jahil Menjadi Keharusan

MUI: Jangan Eksploitasi Ayat Demi Mendulang Suara

MUI meminta para kandidat tak menyerang pribadi kompetitornya. Apalagi mengeksploitasi ayat-ayat Al-Quran

Hidayatullah.com--Dalam masa kampaye pilpres, segudang cara dilakukan para kandidat untuk mendulang suara sebanyak-banyaknya. Tentu maksudnya untuk menarik simpati umat Islam.

Menurut Wakil Ketua Komisi Fatwa MUI, KH Ali Mustafa Yakub, menyelipkan ayat al-Quran dalam kampaye boleh-boleh saja yang penting jangan mengeksploitasi ayat.

Penyampaian program butuh kejelasan hukum (ayat dan hadist, red), untuk memperkuat program tersebut, selama tidak digunakan untuk mempermainkan ayat dan membohongi rakyat,” ujarnya kepada www.hidayatullah.com.

Imam Masjid Istiqlal Jakarta ini juga melarang para kandidat capres membongkar aib kompetitornya, menfitnah, dan menjelek-jeleknya.

“Kampaye tidak boleh menjelek-jelekkan, menfitnah, dan mengghibah,” jelasnya. “Jika hal itu dilakukan, sebenarnya hanya memburukkan citra mereka sendiri.”

Sebagaimana dilakukan Ruhut Sitompul (tim kampaye SBY_Boediono), kata KH Ali Mustafa Yakub, yang menyatakan bahwa bangsa Arab tidak pernah

memberikan bantuan kepada Indonesia dan membanggakan AS sebagai `penyelamat' ekonomi negara ini, hal itu tidak boleh terjadi. Sebab, dengan demikian akan memperburuk citra mereka sendiri. [ans/www.hidayatullah.com]





@



0 comments:

Post a Comment - Kembali ke Konten

MUI: Jangan Eksploitasi Ayat Demi Mendulang Suara